BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Pemerintah akan meminta bukti Lonjakan import pesawat terbang

Pemerintah akan meminta bukti Lonjakan import pesawat terbang. Info sangat penting tentang Pemerintah akan meminta bukti Lonjakan import pesawat terbang. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Pemerintah akan meminta bukti Lonjakan import pesawat terbang

Maskapai Sriwijaya Air tambah 3 pesawat terbang Boeing. Maskapai Sriwijaya Air akan mendatangkan tiga armada baru jenis Boeing 737-300 pada Februari mendatang. Ketiga pesawat itu akan dioperasikan pada awal Maret. "Pesawat itu untuk melayani lima rute," kata juru bicara Sriwijaya Ruth Hanna Simatupang ketika dihubungi Tempo, Rabu (13/1). Kelima rute itu adalah Surabaya-Ujung Pandang-Sorong, Surabaya-Ambon, Jakarta-Balikpapan, Surabaya-Johor Baru, dan Surabaya-Kendari. Ruth mengatakan, Sriwijaya memang ingin mengembangkan rute di Indonesia bagian timur. Saat ini Sriwijaya Air mengoperasikan 24 pesawat, tujuh di antaranya berstatus milik dan sisanya sewa. Hingga akhir tahun ini Sriwijaya berencana mengoperasikan 34 armada. Hanna menambahkan Sriwijaya sudah memenuhi syarat kepemilikan pesawat dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Kotabumi. Lampung Utara. Undang-undang itu mensyaratkan kepemilikan lima pesawat dari minimal 10 pesawat operasional pada 2012. Jika tidak, surat izin penerbangan maskapai akan dicabut. Dihubungi terpisah, Direktur Angkutan Udara Tri S. Sunoko menambahkan pihaknya masih membebaskan maskapai untuk berupaya memenuhi syarat itu. "Kami tidak meminta mereka segera penuhi, masih dibebaskan saja," ucapnya. Menurut dia, yang terpenting pada Januari 2012 semua maskapai sudah memenuhi syarat kepemillikan lima pesawat. Pemerintah akan meminta bukti Lonjakan import pesawat terbang oleh maskapai penerbangan. Dunia maskapai penerbangan Indonesia mulai berbenah, di antaranya dengan banyak mendatangkan pesawat-pesawat baru. Hal ini membuat importasi pesawat terbang dan bagiannya pada tahun 2009 lalu mengalami kenaikan tajam. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai importasi 10 produk utama menunjukan data yang mencengangkan. Dari 10 importasi produk utama, hanya 2 produk yang mengalami kenaikan impor positif yaitu impor pesawat terbang-bagiannya dan produk kapal. BPS mencatat kenaikan impor pesawat dan bagiannya dari US$ 2,036 miliar pada 2008 menjadi US$ 3,241 miliar di 2009. Sementara impor produk kapal, perahu dan struktur terapung naik dari US$ 1,3 miliar pada 2008 menjadi US$ 2,702 miliar di 2009. "Tahun lalu kan ekonomi kita tumbuh positif, di antaranya ada kenaikan penumpang. Ini membuat ekspansi maskapai penerbangan diantaranya dengan pergantian pesawat yang lama ke baru," kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Ditjen IATT Kementerian Perindustrian Panggah Susanto saat dihubungi detikFinance , Selasa (2/2/2010) Panggah menjelaskan pergantian pesawat-pesawat baru yang dilakukan oleh maskapai penerbangan domestik menjadi faktor utama tingginya lonjakan impor produk pesawat terbang. Sementara itu mengenai importasi kapal ia menduga karena adanya pengalihan kapal berbendera asing ke bendera Indonesia. "Mungkin kalau fisiknya nggak ada, seolah-olah menjadi dihitung (sebagai impor)," jelas Panggah. Pihak maskapai penerbagan juga mengamini masalah tersebut, misalnya Mandala Airlines pada 2009 lalu saja telah mendatangkan beberapa pesawat (sewa) baru jenis Airbus A320 dan A319 yang menggantikan peranan pesawat Boeing di Mandala. "Tahun 2007 lalu kita sudah memesan sebanyak 30 pesawat Airbus baru, yang pengirimannya mulai 2011," kata Head of Corporate Communication Mandala Airlines Trisia Megawati KD saat dihubungi. Ia meyakini sektor penerbangan Indonesia akan terus berkembang yang akan diimbangi dengan peningkatan pelayanan termasuk mendatangkan pesawat-pesawat baru oleh para maskapai penerbangan domestik.


Powered By : Blogger